Translate

Selasa, 11 September 2012

MELESTARIKAN SENI BUDAYA


CARA MELESTARIKAN SENI BUDAYA DI INDONESIA

Pengertian Seni dan Budaya
Seni dan Budaya suatu bangsa adalah merupakan kekayaan khasanah bangsa, karena kecirikhasan suatu bangsa dapat dilihat dari nilai-nilai seni dan budaya bangsa itu sendiri, juga halnya seperti bangsa Indonesia tidak terlapas dari kedua hal tersebut.   Baik seni maupun budaya kedua-duanya saling ada keterkaitannya, hal ini dapat kita lihat dari beberapa budaya maysarakat yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita yang beraneka ragam saling mengisi dan memberi.
Seperti kata pepatah; lain lubuk lain pula ikannya, dimana keaneka ragaman seni dan budaya bangsa kita, bila  terus dijaga, dikembangkan dan dilestarikan tentunya akan menumbuhkan suatu nilai yang baru yaitu nilai ekonomi yang sangat tinggi yang tentunya akan membuka lapangan kerja sehinga mengurangi pengangguran dan beban pemerintah disektor lapangan tenaga kerja, bila dikelola secara profesional, terorganisir dan mempunyai kekuatan hukum dimata dunia yang tidak bisa dicaplok (diklaim) oleh bangsa atau negara lain seperti apa yang dilakukan oleh negara Malaysia dengan seenaknya mengklaim beberapa budaya kita menjadi budaya mereka.
Di masa yang serba modern saat ini, apakah segala hal yang mengandung masa lalu (tradisi) masih diperlukan? Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan yang demikian. Di satu sisi, masyarakat harus menyesuaikan diri dengan kondisi zaman yang senantiasa, bahkan begitu pesat pergerakannya. Di lain sisi, masyarakat tidak lahir dari budaya yang kosong.
Sulit untuk dipungkiri bahwa kenyataannya masyarakat (manusia) memang membutuhkan pijakan budaya. Mau tidak mau, budaya yang pernah tumbuh di belakang masyarakat, yakni masa lampau, harus ditoleh oleh masyarakat itu sendiri. Ya, semacam cermin untuk menata diri dalam menyikapi masa depan (masa kini).
Namun, tidak dapat pula dibantah bahwa kearifan tradisi kerap pula diabaikan masyarakat modern. Segala hal yang sangkut-menyangkut dengan tradisi dianggap sekedipan mata. Padahal, ibarat pakaian, tentu budaya masa lampau tidak serta merta harus dikenakan secara terus-menerus. Dengan kata lain, masa lampau (tradisi) adalah harus tetap dilestarikan.
Menjadi gaun yang tetap tergantung di lemari kemodernan, yang dapat dipakai sekali waktu. Namun, andai tiba masa mengenakan baju budaya masa lalu, sudah barang tentu tidak sekadar bertengger di tubuh, tetapi ruhnya menyusup juga sampai ke jiwa pemakainya. Inilah sebenarnya hakikat pelestarian!
Hampir dipastikan, hakikat pelestarian demikian yang menjadi pijakan Badan Kesbang Pol. dan Linmas Provinsi Sumatera Utara dalam menggelar Pementasan Pelestarian Seni Budaya di Lapangan Simpang Tiga, Perbaungan (3 Juli 2010) dan di Alun-alun Tengku Amir Hamzah, Stabat (10 Juli 2010).
Pementasan kolosal berjudul “Cinta Tanah Air” karya/sutradara M. Raudah Jambak hadir dalam wujud seni perunjukan kolaborasi, yang digelar untuk mengajak masyarakat (penonton) sejenak mengenakan pakaian masa lalu (tradisi). Melalui pertunjukan “Cinta Tanah Air”, masyarakat memiliki peluang untuk berkaca pada kearifan masa lampau.
Pertunjukan “Cinta Tanah Air” membentangkan kenyataan bahwa para leluhur Indonesia sejak zaman perjuangan, masa kemerdekaan dan zaman sesudahnya senantiasa menjunjung nilai-nilai keindonesiaan yang satu meskipun berangkat dari keberagaman. Seperti yang terungkap dalam narasi pertunjukan, bangsa Indonesia (dalam konteks lokal adalah Sumatera Utara) ditumbuhi ‘tanaman’ yang penuh ragam warna.
Tentu, ragam warna tersebut tidak boleh hilang begitu saja. “Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Semuanya merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Kita sebagai warga negara wajib memelihara keragaman budaya tersebut sebagai rasa cinta kita kepada tanah air.
Dari sekian banyak keragaman budaya itu, Sumatera Utara termasuk salah satu di antaranya. Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan dalam berbagai cara, salah satunya melalui seni tradisi. Dan Sumatera Utara sangat terkenal dengan seni tradisinya...”
Pertunjukan “Cinta Tanah Air” melibatkan tiga dimensi seni pertunjukan sekaligus; teater, musik dan tari. Tidak mengherankan pula, pertunjukan ini melibatkan tiga kelompok yang mewakili dimensi tersebut. Komunitas Home Poetry (M. Raudah Jambak, dkk) menyumbangkan hasil cipta seni yang mewakili dimensi teater. Semula kelompok ini tekun berproses di ranah sastra, tetapi dalam perjalanan prosesnya, terlibat juga dalam dunia pertunjukan (teater).
Pada unsur musik, “Cinta Tanah Air” didukung Sumatra Insidental Music. Di bawah kreator musik Hendri Parangin-angin, Sumatra Insidental Music dikenal meramu hasil karya musik dari dua sumber yang berbeda lagi kaya, yaitu musik tradisional dan instrumen modern. Kelompok musik ini tidak hanya unjuk instrumen di Medan, tetapi kota-kota lain di Indonesia, bahkan sampai ke negara-negara Asia Tenggara dan Eropa.
Sumatera Incidental Music menampilkan eksplosari musik yang kadang ditopang unsur seni lain, terutama teater. Tentu, Sumatra Incidental Music tidak kaku lagi bersanding dengan unsur seni lain, terutama teater, apalagi seni tari.
Lantas, tari merupakan unsur yang termasuk penting dalam pementasan “Cinta Tanah Air”. Untuk urusan ini, Citra Budaya Production ikut andil menyebarkan hasil ciptanya ke atas panggung. Citra Budaya Production yang merupakan kelompok tari yang eksis melestarikan unsur tradisi dalam setiap penampilan. Di bawah koreografer Rahma, kelompok ini mengisi kegiatan-kegiatan seni bertaraf lokal maupun nasional. Selain itu, paduan suara Solfeggio Universitas Negeri Medan turut menyemerbakkan pertunjukan.
Ketiga kelompok kesenian ini hadir di atas panggung dalam kesatuan yang utuh demi membentangkan keragaman seni leluhur bangsa, khususnya Sumatera Utara. Sejak awal pertunjukan, “Cinta Tanah Air” mencoba menggambarkan kekayaan yang dikandung Sumatera Utara. Kekayaan Sumatera Utara yang ditopang berbagai etnis seperti Melayu, Batak Toba, Batak Angkola, Batak Mandailing, Karo, Simalungun, Phak-phak dan Nias hadir susul-menyusul di atas panggung. Tentu, kehadiran unsur tradisi harus ‘disesuaikan’ dengan selera modern, karena mau tidak mau, ‘penyesuaian’ inilah yang menjembatani budaya masa lampau dengan budaya zaman modern.
Sesungguhnya, pengabaian terhadap ‘penyesuaian’ tersebutlah yang kerap menggagalkan unsur tradisi untuk tetap diterima masyarakat. Tidak dapat dihindari, pelestari budaya harus pandai-pandai menarik-ulur keteguhan unsur leluhur dan tuntutan kemodernan. Tarik-ulur ini harus terus dilakukan. Namun, risiko bahwa keaslian tradisi bakal terkikis harus tetap diperhitungkan. Yang pasti, penyesuain semacam ini harus dieksplorasi dalam produk-produk pelestarian jati diri bangsa, termasuk produk kesenian.
Nah, melalui produk kesenian, pertunjukan “Cinta Tanah Air” di bawah event organizer Tito Sinar Production yang juga dibantu Jitu Production dan CV. Ratu Mandiri Perdana sudah terlibat dalam peristiwa eksplorasi tarik ulur yang dimaksud, sehingga jurang antara tradisi dengan modern tidak menganga panjang lagi dalam.
Inilah muara dari Pementasan Pelestarian Seni Budaya kali ini, seperti yang turungkap dalam selebaran pertunjukan, “Kesenian merupakan fitrah yang tidak bisa ditolak oleh siapapun. Panggung merupakan jagad. Menjadi salah satu pilihan pemersatu, perekat elemen-elemen yang tumbuh dan berkembang pesat. Baik tradisional maupun kesenian yang bermotif modern.”
Banyak hal yang dapat dijadikan sebagai cara untuk meletarikan seni dan budaya di Indonesia, yaitu dengan kesadaran akan pentingnya budaya sebagai jati diri suatu bangasa oleh setiap warga Negara. Dan yang dapat dijadikan sebagai cara dalam melestarikan seni budaya dalah sebgaimana dibawahn in:

1.      Penanaman Nilai-nilai Seni dan Budaya semenjak Usia Dini
Pelestarian seni dan budaya bangsa dapat dilakukan dengan berbagai cara sperti pengembangan seni dan budaya itu sendiri, sehingga budaya tersebut tetap berada ditengah-tengah masyarakat bangsa kita, dan, mewariskannya kepada generasi muda sebagai pemegang  pewaris dari nenek moyang kita. Tumbuh kembangkan kembali rasa atas kepedulian terhadap nilai seni dan budaya dari nenek moyang kita (nilai-nilai luhur) terhadap masyarakat kita mulai dari usia anak-anak sampai ke masyarakat secara umum, tentu akan mendapat tanggapan yang positif walaupun mereka berada diluar negeri.

2.      Pengembangan Secara Profesional
Bila sebuah hasil karya apabila mau dihargai tentunya harus dikelola secara profesional melalu prosedur yang sudah terorganisir (memiliki manajamen) mempunyai kekuatan dalam ranah hukum dan dunia usaha, maka setiap karya yang kita hasilkan akan dapat menambah nilai yang baru yaitu; nilai ekonomi, nilai baru ini akan menghasilkan keuntungan, pendapatan, memberikan peluang kerja dan menjadikan aset yang sangat berhaga dimata dunia, sehingga tidak akan dicaplok orang lain dengan seenaknya saja. Seni dan budaya kalau sudah dikelola secara profesional, maka suduah tentu akan dijadikan menjadi sebuah profesi atau pekerjaan yang tentunya akan memberikan manfaat bagi ornag banyak..
3.      Festival Seni Budaya Anak Indonesia
Masih belum hilang dari ingatan kita, bahwasanya seni budaya Bangsa Indonesia pernah diklaim oleh negara tetangga, sebut saja tarian Bali, Reog Ponorogo, kerajinan batik, lagu Rasa Sayang-e dan angklung. Tentu saja hal ini membuat rakyat Indonesia resah, geram dan marah. Namun demikian terdapat hikmah dibalik kejadian tersebut, yaitu Bangsa Indonesia mau mengintrospeksi diri untuk memberikan perhatian lebih pada seni budaya bangsa. Hal tersebut juga menyadarkan kita bahwa seni budaya Bangsa Indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai harganya dan harus kita lestarikan.
Dalam upaya untuk melestarikan seni budaya bangsa, beberapa langkah telah diambil oleh pemerintah Indonesia. Upaya tersebut misalnya mematenkan seni budaya asli Indonesia melalui pengakuan world heritage dari Unesco. Pemerintah juga mendorong agar penggunaan busana khas daerah terus ditingkatkan baik melalui program kebijakan maupun penetapan peraturan. Upaya Pemerintah yang tertuang dalam peraturan, yaitu mewajibkan penggunaan busana khas daerah bagi PNS, dan baru-baru ini juga diterapkan kepada jama’ah haji Indonesia. Pemerintah Daerah juga merespon upaya dari pemerintah pusat dengan menambah hari kerja untuk wajib menggunakan busana khas daerah. Kebijakan ini dapat meningkatkan taraf hidup para pengrajin busana khas daerah sehingga usaha dibidang ini menjadi tumbuh subur.
Untuk melestarikan seni budaya Bangsa Indonesia, tidaklah cukup hanya dengan pengakuan dari Unesco ataupun adanya kebijakan Pemerintah. Hal terpenting adalah kesadaran masyarakat Indonesia itu sendiri untuk memberikan apresiasi terhadap seni budaya bangsa. Ruang gerak bagi para pelaku seni budaya pun harus diperluas untuk menjamin mereka terus berkarya. Seni budaya Bangsa Indonesia juga harus dikenalkan sedini mungkin kepada anak-anak sebagai pewaris bangsa, sehingga akan tumbuh karakter cinta terhadap seni budaya bangsanya sendiri. Karakter mencintai seni dan budayanya sendiri adalah faktor yang penting untuk menciptakan bangsa yang berbudi luhur dan memiliki budi pekerti dalam tindakan dan pikiran sebagai refleksi dari kepribadiannya. Dengan demikian ciri khas bangsa Indonesia akan terpelihara dan terjaga kelestariannya.
Mengenalkan seni budaya bangsa sejak dini kepada anak-anak akan berhasil maksimal jika dilakukan dengan menggunakan metode mendidik yang tepat. Metode mendidik yang efektif adalah sejauhmana otak dapat berhasil menyerap informasi secara optimal. Hasil riset tentang tehnik penyerapan informasi ke otak yang efektif adalah melalui cara: mendengar dan melihat, kemudian mengatakan, dan terakhir adalah mengatakan dan melakukan. Cara-cara tersebut merupakan tahapan yang mempunyai nilai prosentase penyerapan informasi lebih besar dibandingkan dengan hanya membaca dan hanya mendengar saja.   
Untuk menanamkan nilai-nilai luhur seni budaya bangsa sejak dini, akan sangat efektif jika diadakan event festival seni budaya anak Indonesia. Event ini akan menggiring anak Indonesia untuk mendengar dan melihat secara langsung pertunjukkan berbagai seni budaya bangsa. Aktivitas mendengar dan melihat akan membuat anak memiliki pengalaman yang menarik untuk menceritakannya kembali dan meniru apa yang mereka saksikan. Membuat event yang menarik untuk melibatkan anak secara langsung akan jauh lebih efektif dari pada hanya memberikan pengetahuan tentang seni budaya bangsa melalui buku bacaan ataupun yang didengar dari para guru saja.
            Event festival seni budaya anak Indonesia akan sangat menarik perhatian, karena event tersebut dimainkan oleh anak-anak. Sosok anak yang lugu, ceria dan lucu akan menginspirasi orang tua maupun anak-anak yang menyaksikan event tersebut. Bagi anak-anak duta wisata daerah akan lebih dapat mengaktualisasikan diri dan mengekspresikan bakat seni budayanya, sedangkan bagi anak-anak yang menikmati pertunjukan akan mengenal ragam seni budaya Indonesia dan menyadarkan akan adanya kekayaan, keindahan, dan kedamaian di bumi pertiwi. Dengan demikian karakter kepribadian mereka akan digiring untuk mencintai seni dan budaya bangsa Indonesia.
            Peserta festival meliputi utusan dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sekaligus menjadi duta wisata dari daerahnya masing-masing. Adapun kategori seni budaya yang ditampilkan terbagi dalam 3 kelompok, yaitu: drama/sandiwara tradisional (misalnya: ludruk, ketoprak, wayang orang, lenong, dan sebagainya), musik daerah (misalnya: angklung, gamelan, sasando, kolintang, dan sebagianya), dan tarian daerah (misalnya: Tari Pendet, Tari Remong, Tari Reog, Tari Jaipong, Tari Saman, Tari Piring, dan sebagainya).
            Event Festival Seni Budaya Anak Indonesia akan tepat jika diselenggarakan di Taman Impian Jaya Ancol. Mengapa demikian? Taman Impian Jaya Ancol adalah salah satu ikon tempat hiburan dan rekreasi terbesar di Indonesia. Tempat tersebut juga menyediakan berbagai permainan dan tontonan berteknologi modern seperti di Dunia Fantasi, Gelanggang Samudra, Seaword, Atlantis Water Adventure, dan tempat outbound bersama keluarga maupun teman sekolah. Di tengah permainan yang serba berteknologi modern tersebut, sangatlah tepat jika diadakan event pertunjukan edukatif dan kreatif bagi keluarga dan anak-anak untuk kelestarian seni budaya bangsa. Dengan demikian akan membentuk image pada anak-anak bahwa kekayaan seni budaya bangsa adalah sesuatu yang prestisius dan sangat layak untuk diperjuangkan agar tetap lestari.

Adapun manfaat yang bisa didapat dari Festival Seni Budaya Anak Indonesia diantaranya adalah:
  • Menggali potensi putra-putri anak bangsa yang berbakat untuk mengembangkan seni budaya daerah, yang kelak bisa menjadi duta seni budaya bangsa Indonesia.
  • Mengenalkan dan menumbuhkan karakter cinta terhadap seni budaya bangsa Indonesia pada anak-anak sedini mungkin.
  • Memperkenalkan ragam seni budaya daerah yang belum dikenal secara luas dan menyadarkan akan kekayaan, keindahan, dan kedamaian di bumi pertiwi.
  • Mengkonsolidasikan dan mendokumentasikan jenis-jenis seni budaya daerah di seluruh tanah air agar tidak ada yang terlepas dari perhatian.
            Kapan event tersebut diadakan? Event tersebut akan tepat jika diselenggarakan dalam rangka menyambut hari anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli. Kalau tahun lalu dalam rangka menyambut hari anak Nasional di Taman Impian Jaya Ancol menyuguhkan acara “Pentas Seni Anak Jakarta bertajuk Cerdas Ceria”, sudah sewajarnya jika tahun berikutnya diperluas cakupannya meliputi ragam seni budaya dari seluruh tanah air. Pertunjukan Festival Seni Budaya Anak Indonesia akan memperkuat eksistensi Taman Impian Jaya Ancol sebagai ikon tempat hiburan dan rekreasi terbesar di Indonesia.
            Apa langkah-langkahnya untuk merealisasikan event tersebut? Event Festival Seni Budaya Anak Indonesia bukanlah ajang untuk mencari juara, namun ajang aktualisasi dan ekspresi seni budaya yang pesertanya adalah anak-anak dari berbagai daerah di seluruh tanah air. Visi dari event ini adalah membentuk karakter generasi penerus agar mencintai seni budaya bangsa Indonesia dan memelihara serta menjaga kelestariannya.
            Dalam penyelenggaraan event tentunya harus dibuatkan time schedule untuk setiap tahapan, diantaranya proses sosialisasi dan seleksi peserta dari tiap daerah. Sosialisasi tersebut dapat di informasikan melalui berbagai mass media baik televisi, surat kabar lokal maupun nasional, ataupun melalui forum media internet seperti kompasiana. Dengan demikian persiapan bagi anak-anak sebagai duta wisata daerah menjadi lebih matang. Kriteria umur bagi peserta duta wisata daerah juga harus ditentukan, begitu juga jenis seni budaya yang akan ditampilkan juga harus di kelompokkan dalam beberapa kategori. Adapun proses seleksi dipercayakan pada masing-masing daerah yang didampingi panitia penyelenggara Festival Seni Budaya Anak Indonesia.
            Festival seni budaya anak Indonesia merupakan salah satu upaya untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Di jaman teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, nilai-nilai luhur budaya bangsa semakin menjadi barang langka karena tergeser oleh pilihan-pilihan hidup yang pragmatis. Namun kecanggihan dan kepintaran manusia modern tersebut hanya akan menjadikan dirinya sebagai robot-robot penggerak mesin kapitalisme apabila tidak memiliki nilai-nilai luhur budaya bangsa. Dengan menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa sejak dini diharapkan generasi mendatang memiliki karakter manusia seutuhnya dan mempunyai prinsip yang kokoh diantara arus deras globalisasi. Akhir kata, semoga ide event ini dapat menjadi manfaat bagi bangsa Indonesia. Hiduplah bangsaku, jayalah negeriku Indonesia.

Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan unsur kebudayaan yang semua sebagaimana tersirat dalam Bhineka Tunggal Ika yang artinya “ walaupun berbeda – beda tetap satu jua “
Kebudayaan lama atau yang sering disebut kebudayaan asli bangsa indonesia dimana kebudayaan ini belum terjamah oleh kebudayaan asing merupakan suatu harus  tetap kita pertahankan karena ini meryupakan suatu kebanggaan atau kekayaan bangsa kita, oleh karena itu supay kebudayaan – kebudayaan asli bangsa indonesia ini tetap ada marilah kita jaga bersama, adapun cara memelihara kebudayaan asli bangsa indonesia adalah sebagai berikut :

4.      Melalui Media Massa
Media massa mempunyai tugas dan kewajiban–selain menjadi sarana dan prasarana komunikasi–untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain sebagainya)–dari yang kurang menarik sampai yang sangat menarik, dari yang tidak menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan – tanpa ada batasan kurun waktu.
Oleh karenanya, dalam komunikasi melalui media massa, media massa dan manusia mempunyai hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan karena masing-masing saling mempunyai kepentingan, masing-masing saling memerlukan. Media massa membutuhkan berita dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk kepentingan orang atau institusi lainnya; di lain pihak, manusia membutuhkan adanya pemberitaan, publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Televisi sebagai media publik mempunyai daya tarik yang kuat tidak perlu dijelaskan lagi, kalau radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata, musik dan sound effect, maka televisi selain ketiga unsur tersebut, juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman, sedang televisi itu selain menyajikan film juga programa yang lain seperti seni tradisional. Sesuai fungsinya, media massa (termasuk televisi), selain menghibur, ada tiga fungsi lainnya yang cukup penting. Harold Laswell dan Charles Wright (1959) membagi menjadi empat fungsi media (tiga dicetuskan oleh Laswell dan yang ke empat oleh Wright). Keempat fungsi media tersebut adalah:
- Pengawasan (Surveillance)
- Korelasi (Correlation)
- Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage)
- Hiburan (Entertainment)

5.     Pementasan – Pementasan
walau tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya kita harus tetap gencar dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya pelestarian itu akan berjalan sukses apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan adanya sosialisasi luas dari media massa termasuk televisi. Maka cepat atau lambat, budaya tradisional kembali akan bergairah
5.      Melibatkan peran pemerintah 
Mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja .
Dan tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleh negara lain.
6.       Menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal
Dengan adanya Sekolah Selenggarakan Mata Pelajaran Muatan dan ekstrakurikuler wajib berbasis pelestarian seni budaya setempat,  dapat menimbulkan rasa cinta dan bangga memiliki kebudayaan tersebut, dengan demikian para genarasi muda dapat mengetahui kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia.

salam sukses, angin timur
director of change

Mulia Raja Lubis (edan.raja@yahoo.com/ angin.raja20@yahoo.com)
semoga bermanfaat buat semuanya.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

menggapai asa dalam kesempatan dan kemauan
mentukan pilihan yg ada dengan bijak dan makna
karena pilihan adalah awal dari perjalanan panjang