manajemen perubahan
Manajemen
Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan
karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi
karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi
tersebut. Manajemen perubahan merupakan suatu hal yang penting dalam suatu
organisasi. Dengan adanya manajemen perubahan, suatu organisasi dapat menjadi
lebih dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman dan kemajuan teknologi.
Manajemen
perubahan juga penting dilakukan oleh suatu negara untuk mewujudkan negara yang
lebih baik dan dinamis dalam mengahdapi masa depan. Indonesia misalnya, negara
Indonesia hingga saat ini masih memiliki sangat banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Mungkin masih sulit bagi kita warga indonesia untuk mulai merubah
kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. Contoh kecil misalnya masalah ketepatan
waktu, terlalu banyak masyarakat Indonesia yang menganut istilah ngaret.
Istilah tersebut telah dianut oleh masyarakat dari usia muda hingga tua,
parahnya ngaret pun hampir menjadi budaya bagi masyarakat terutama para
generasi muda atau bisa dibilang generasi penerus bangsa. Mungkin hal itu
dianggap hal kecil bagi sebagian orang, tapi siapa yang tahu jika melakukan
perubahan dari hal yang kecil dapat menciptakan sebuah perubahan besar bukan
hanya untuk diri sendiri tapi bahkan untuk negara.
Sebuah
kata mutiara menyebutkan bahwa, perubahan, percaya atau tidak adalah salah satu
aturan dalam hidup ini, ia merupakan komponen paling penting dalam hidup bila
kita ingin mencapai kemajuan dan kesuksesan.
Perubahan
terjadi melalui revolusi, reformasi, evolusi, dan inovasi. Setiap orang tentu
berbeda-beda dalam menanggapi perubahan. Beberapa tanggapan tersebut antara
lain menolak, masa bodo, belum siap, dan siap. Perrbedaan tanggapan tersebut
membuat masing-masing orang mendapatkan pilihan yang berbeda-beda dari
perubahan. Pilihan tersebut yaitu:
- Menjadi motor perubahan
Disini,
kita memiliki posisi di garda terdepan terhadap pross perubahan yang terjadi.
Kita dituntunt untuk memiliki pengetahuan tentang konsep dan alasan perlunya
sebuah perubahan harus dilakukan. Dengan demikian kita bisa mempengaruhi serta
meyakinkan pihak lain bahwa kondisi yang ada pada saat ini perlu diubah,
- Mendiamkan perubahan
Posisi
ini merupakan posisi yang paling banyak dipilih oleh mereka yang ingin
mengambil posisi aman terhadap kondisi yang ada. Mereka tidak berada di posisi
sebagai pelopor perubahan, namun juga tidak menolak atas perubahan yang terjad.
Biasanya, orang-orang sepeti ini tergolong sebagai kaum oportunis. Dimana
ketika perubahan itu akan membawa keuntungan bagi mereka, maka perubahan itu
akan mereka dukung. Sebaliknya jka mereka melihat perbaan itu tidak membawa
keuntunan serta proses perubahan tersebut cenderung gagal, mereka memilih
posisi aman denagn diam pada posisi yang ada pada saat ini.
- Melawan perubahan
Posisi
ni bisa nya dilakukan oleh pihak yang sudah merasa nyaman dan memiliki
keuntungan atas sebuah kondisi yang ada. Sehingga, mereka akan berusaha menolak
semua usaha yang bertujuan untuk menggantikan posisi yang sudah ada sebeumnya.
Biasanya, penoakan ini dilakukan karena pertimbangan materi dan kedudukan.
- Dirubah oleh arus perubahan
Posisi
diambil oleh mereka yang melihat bahwa perubahan yang terjadi membawa sebuah
perbaikan. Sehingga mereka merasa perlu untuk mengikuti perubahan yang terjadi
tersebut secaa rasional, dan bukan atas dasar keinginan untuk mendapatkan
keuntungan. Namun lebih pada kesadaran bahwa perubahan tersebut memang pelu
dilakukan serta membawa ke arah kebaikan.
*Perubahan
Operasional dan Perubahan Strategis
1.
Perubahan Operasional : Perubahan-perubahan kecil yang bersifat parsial dan
umumnya tidak menimbulkan dampak yang luar biasa bagi yang lainnya.
2.
Perubahan Strategis : Perubahan yang berdampak luas dan memerlukan koordinasi
dan dukungan dari yang lainnya. Jenis perubahan ini adalah : perubahan budaya,
perubahan fokus, dan perubahan cara kerja.
*Hambatan
dan Tantangan Perubahan
Tantangan
yang dihadapi dalam perubahan, muncul ketika individu maupun organisasi
memiliki:
1.
Rasa takut terhadap perubahan
2.
Resiko terhadap penolakan, kegagalan, dan kerugian
3.
Kesulitan mendapatkan apa yang diperlukan untuk memutuskan dan mencoba
perubahan
*Menurut Charles Darwin dalam Reinald Kasali (2005): bukan
yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang paling adaptif.
yaitu
: mereka yang selalu menyesuaikan diri terhadap perubahan, dan yang bisa
melewati adalah mereka yang melakukan dengan perhitungan dengan manajemen, dan
memiliki komitmen untuk bersungguh-sungguh melihat, menggerakkan, dan
menyelesaikan seluruh proses perubahan sampai tuntas.
*Bagaimana cara melakukan perubahan?
Perubahan
dilakukan mulai dari perubahan individu, cara nya dengan memprogram ulang diri
kita melalui deklarasi tertulis, agar pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan
sehari-hari berubah menjadi lebih baik. Perubahan dimulai dari dari diri kita
sendiri, dari yang sederhana, dari yang paling mudah, dan dimulai drai
sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
menggapai asa dalam kesempatan dan kemauan
mentukan pilihan yg ada dengan bijak dan makna
karena pilihan adalah awal dari perjalanan panjang