Kata Pengantar
Puji dan syukur pemakalah panjatkan kehadirat
Allah SWT. yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga makalah ini
dapat selesai sebagaimana mestinya.
Dalam
makalah ini kita akan mengetahui tentang bagaimana pengelolaan terhadap setiap
kemampuan yang ada dalam diri setiap peserta didik yang dapat kita lakukan jika
kita sebagai pengambil kebijakan dalam satuan pendidikan, dan juga sedikit
permasalahan yang kemungkinan akan timbul nantinya.
Dalam
sambutan sederhana ini pemakalah ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Dosen Pembimbing pada mata kuliah Majanemen Kelas yang telah
memberikan arahannya,sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Mohon
maaf pemakalah haturkan kepada kita semua, karena adanya kesalahan-kesalahan
yang dapat timbul dalam makalah kami ini. Akhir kata semoga makalah ini membawa
manfaat bagi kita semua.
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan Indonesia saat
ini setidaknya menghadapi empat tantangan besar yang kompleks. Berkembangnya
teknologi informasi dalam bentuk computer dan internet, sehingga bangsa
Indonesia sangat bergantung kepada bangsa-bangsa yang telah lebih dulu
menguasai teknologi informasi.
Kemajuan ini
harus dapat diwujudkan dengan proses pembelajaran yang bermutu dan menghasilkan
lulusan yang berwawasan luas, professional, unggul, berpandangan jauh ke depan
(Visioner), memiliki percaya dan harga diri yang tinggi. Untuk mewujudkan hasil
diatas diperlukan strategi yang tepat, diantaranya adalah bagaimana strategi
mengembangkan kompetensi siswa berdasarkan kemampuan, sikap, sifat serta
tingkah laku siswa sehingga membuat siswa menyenangi proses pembelajaran.
Peningkatkan
kompetensi siswa tidak bisa dipandangan secara pragmatis, terpisah dari
bagian-bagiannya yang utuh. Peningkatan kompetensi siswa harus dilihat secara
pendekatan sistem, menyeluruh, utuh dan tidak terpisah-pisah dari
bagian-bagiannya sehingga dapat dilihat progress reports terhadap laju
perkembangan kompetensi siswa seperti yang diharapkan.
Selain dari pada
itu, pengembangan kompetensi siswa dengan konsep pendekatan system terutama
system manajemen berbasis sekolah akan sangat mudah dan efektif untuk
mengevaluasi system apa yang perlu ditinjau, dimodifikasi ataupun dirobah
menurut kebutuhan.
Manajemen
berbasis sekolah merupakan sebuah sistem yang memberikan hak atau otoritas
khusus kepada pihak sekolah untuk mengelola sekolah sesuai dengan kondisi,
lingkungan dan tuntutan ataupun kebutuhan masyarakat dimana sekolah tersebut
berada.
Berdasarkan
analisa diatas, bagaimanakah wujud masyarakat Indonesia baru yang seharusnya ?.
Jawabannya adalah masyarakat yang berpendidikan (Educated Sociaty). Oleh karena
itu setiap lembaga pendidikan, khususnya dalam menghadapi masa depan harus
ditujukan pada reformasi kelembagaan secara total, agar pendidikan nasional
memiliki kemampuan untuk melaksanakan peran, fungsi dan misinya secara optimal.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembanagn
Kemampuan Siswa
Kompetensi
meliputi pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, sikap dan minat. Dalam
konsep pelatihan yang berbasis kompetensi dijelaskan bahwa kompetensi merupakan
gabungan antara kerterampilan, pengetahuan dan sikap. Kompetensi digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap standar, memberikan indikasi yang jelas tentang keberhasilan dalam
kegiatan pengembangan, membentuk sistem pengembangan dan dapat digunakan untuk
menyusun uraian tugas seseorang.
Standar kompetensi disusun sedemikian
rupa mengacu kepada kesepakatan internasional tanpa harus mengabaikan berbagai
aspek dan budaya yang bersifat lokal atau nasional. Standar konpetansi yang
telah ada hendaknya dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak terutama dunia
pendidikan dalam hal peningkatan kemampuan dasar siswa serta penyusunan
kurikulum.
Untuk merespon
bebagai kondisi sebagaimana yang telah diuraikan pada pendahuluan di atas, maka
salah satu kebutuhan yang sangat penting adalah tersedianya system pendidikan
dan pelatihan yang mampu menghasilkan SDM yang berkualitas setara dengan
standar internasional. Untuk melaksanakan system pendidikan yang baik
dibutuhkan suatu standar kompetensi yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan pekerjaan sebagai patokan kinerja yang diharapkan.
Salah satu
bentuk system pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi siswa adalah system
manajemen berbasis sekolah yang memberi hak sepenuhnya atau otonomi kepada
sekolah untuk mengelola sekolah sesuai dengan kondisi, lingkungan dan kebutuhan
tempat dimana sekolah berada.
b. Strategi Pengembangan Kompotensi
Siswa
Dunia pendidikan
dewasa ini yang semakin banyakj menghadapi tantangan, salah satu diantaranya
ialah bahwa pendidikan itu berlangsung dalam latar lingkungan yang dibuat-buat,
karena pendidikan itu harus membina tingkah laku yang berguna bagi individu
dimasa akan datang dan bukan waktu sekarang. Akibat dari latar lingkungan yang
dibuat adalah terjadinya suasana pembelajaran yang tidak menyenangkan.
Masalah lain
yang dihadapi dunia pendidikan adalah sekolah masih menggunakan cara yang
bersifat aversif, dimana para siswa menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya
terutama untuk menghindari stimulus-stimulus aversif seperti kecaman guru,
ejekan dimuka kelas, menghadap kepala sekolah jika tidak membuat tugas di
rumah.
1.
Untuk memecahkan masalah untuk perbaikan pendidikan itu pernah diusulkan
beberapa pemecahan masalah yang diantaranya :
1.
Mendapatkan guru yang berkualitas
2.
Mencari terobosan baru untuk menandingi sekolah unggul
3.
Menaikkan standar pembelajaran
4.
Mereorganisasi kurikulum.
Akan tetapi
pemecahan masalah yang pernah ditawarkan tersebut tidak menyentuh esensi
permasalahan dunia pendidikan itu sendiri.
Menurut Skinner
satu hal yang perlu dilakukan untuk memecahkan kebuntuan tersebut adalah bagaimana
guru bertanggung jawab mengembangkan pada siswa tingkah laku verbal
(kompetensi) atau kemampuan siswa yang merupakan pernyataan keterampilan dan
pengetahuan mata pelajaran. Konkritnya yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan
kemampuan siswa atau kompetensi siswa adalah :
1.
Membangun khazanah tingkah laku verbal dan non verbal yang menunjukkan hasil
belajar.
2.
Menghasilkan dengan kemungkinan yang besar, tingkah laku yang disebut minat,
antusiasme dan motivasi untuk belajar.
Sehingga dengan
tugas seperti ini pembelajaran itu berfungsi memperlancar pemerolehan pola-pola
tingkah laku verbal dan non verbal yang perlu dimiliki setiap siswa.
Satu sumbangan
penting untuk pendidikan adalah berkenaan dengan analisa terjadinya interaksi
di kelas. Hal yang penting diperhatikan dalam interaksi di kelas dalam konteks
proses pembelajaran serta dalam rangka meningkatkan kemampuan atau kompetensi
siswa ialah ciri siswa, ciri-ciri siswa yang perlu dipertimbangkan ialah
perbedaan perseorangan, kesiapan untuk belajar dan motivasi :
1. Perbedaan Perseorangan,
Dalam hal ini
yang perlu diperhatikan ialah tingkat perkembangan siswa dan tingkat rasa harga
diri siswa. Untuk mengimbangi adanya perbedaan perseorangan dalam proses
pembelajaran dianatarany dapat dilakukan pengajaran dengan kelompok kecil
(Cooperative Learning), tutorial, dan belajar mandiri serta belajar individual.
2. Kesiapan untuk belajar
Kesiapan seorang
siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat mempengaruhi hasil pembelajaran yang
bermanfaat baginya.
Karena belajar
sifatnya kumulatif, kesiapan untuk belajar baru mengacu pada kapabilitas,
dimana kesiapan untuk belajar itu meliputi keterampilan-keterampilan yang
rendah kedudukannya dalam tata hirarki keterampilan intelktual.
3. Motivasi,
Ciri khas dari teori-teori
belajar ialah memperlakukan motivasi sebagai suatu konsep yang dihubungkan
dengan asas-asas untuk menimbulkan terjadinya belajar pada diri siswa. Konsep
ini memusatkan perhatian pada dilakukannya manipulasi lingkungan yang bisa
mendorong siswa seperti membangkitkan perhatian siswa, mempelajari peranan
peransang atau membuat agar bahan ajar menarik bagi siswa.
Ketiga hal
diatas harus diperhatikan yang dibarengi dengan penciptaan suasan kelas yang
menyenangkan sehingga tingkah laku, respon yang dikeluarkan oleh siswa
menghasilkan suasan pembelajarn yang nyaman dan menyenangkan akibat dari
stimulus lingkungan yang dimanipulasi tersebut.
Disamping ketiga
hal diatas yang perlu diperhatikan dalam kontek peningkatan kompetensi siswa,
maka kurikulum juga merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan kompetensi
siswa dalam pembelajaran. Untuk mengimbangi peningkatan kemampuan siswa dalam
kontek tingkah laku, maka kurikulum juga perlu menjadi perhatian sehingga siswa
benar-benar memiliki kompetensi yang sangat memadai.
Kurikulum saat
ini, terutama kurikulum pendidikan nasional akan dikembangkan apa yang
dinamakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Competency based Curriculum.
Dalam konsep ini, kurikulum harus dikuasai oleh siswa setelah ia menyelesaikan satu
unit pelajaran, satu satuan waktu dan satu satun pendidikan.
Materi kurikulum
harus ditekankan pada mata pelajaran yang sanggup menjawab tantangan global dan
perkembangan iptek yang sangat cepat. Disamping itu kurikulum yang dikembangkan
harus berlandaskan pendidikan etika dan moral yang dikembangkan dalam mata
pelajaran agama dan mata pelajaran lain yang relevan.
Selain itu
kurikulum harus bersifat luwes, sederhana dan bisa menampung berbagai
kemungkinan perubahan dimasa yang akan datang sebagai dampak dari perkembangan
terknologi dan tuntutan masyarakat. Kurikulum hanya bersifat pedoman pokok
dalam kegiatan pembelajaran siswa dan dapat dikembangkan dengan potensi siswa,
keadaan sumber daya pendukung dan kondisi yang ada.
Semua
alternative solusi diatas tidak ada artinya jika tidak dimanajemeni atau
dikelola dengan professional. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem
manajemen berbasis sekolah, dimana pihak sekolah memiliki otoritas yang cukup
untuk mengelola konsep-konsep yang akan diterapkan dalam rangka meningkatkan
kompetensi siswa.
Masalah
kurikulum, tujuan pendidikan, keputusan atau kebijakan sekolah, fasilitas yang
akan digunakan, pengembangan SDM sekolah, pengaturan waktu dan biaya
pendidikan, haruslah sepenuhnya dikelola oleh sekolah sehingga langkah-langkah
teknis diatas dapat terwajud.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk
meningkatkan kompetensi siswa ada beberap hal yang harus diperhatikan,
diantaranya, ciri-ciri siswa antara lain, perbedaan perseorangan, kesiapan
belajar dan motivasi yang dibarengi oleh pemanipulasian suasana pembelajaran
menjadi lebih disukai oleh siswa sehingga dengan mempertimbangkan kondisi ini
apa yang diharapkan sesuai dengan tujuan.
Akan tetapi jika
mensfesifikasi pendidikan kedalam tingkah laku sama dengan membatasi guru
menjadi upaya untuk merubah tingkah laku siswa. Pada hal, pendidikan tidak
hanya sebatas tutorial yang akan mengakibatkan pendidikan kurang manusiawi dan
terlalu mekanistik. Akan tetapi pendidikan lebih dari itu, dimana pendidikan
memerlukan tingkat kecerdasan dan kebebasan berpikir yang tinggi, kompetensi
dan moral atau tingkah laku yang kompleks untuk mengarunginya.
Secara
kelembagaan dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa perlu sebuah sistem yang
mampu mengakomodir tujuan tersebut. Salah satu bentuk dari system tersebut
adalah manajemen berbasis sekolah yaitu sebuah sistem manajemen yang memberi
keluasan kepada pihak sekolah untuk mengelola sekolah masing-masing menurut
kebutuhan, kondisi, dan tuntutan lingkungan dimana sekolah tersebut berada.
DAFTAR PUSTAKA
Suparto & Abas Al-Jauhari, cetPT.
Logos Wacana Ilmu, Jakarta,
2002
Dahar, Ratna Wilis, Teori-teori Belajar,
Depdikbud Berkerjasama Dengan Dirjend Perguruan Tinggi, PPL Pendidikan Tenaga
Kependidikan, Jakarta,
1989.
Gredler E. Bell Margaret, Belajar dan
Membelajarkan, Terjemahan Munandir, CV, Rajawali, Jakarta, 1991
Sudjana, Nana, dkk, Teknologi
Pengajaran, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2001
Tirtaradja, Umar, dkk, Pengantar
Perndidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta,
1998
salam sukses, angin timur
director of change
Mulia Raja Lubis (edan.raja@yahoo.com/ angin.raja20@yahoo.com)
director of change
Mulia Raja Lubis (edan.raja@yahoo.com/ angin.raja20@yahoo.com)
semoga bermanfaat buat semuanya.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
menggapai asa dalam kesempatan dan kemauan
mentukan pilihan yg ada dengan bijak dan makna
karena pilihan adalah awal dari perjalanan panjang