BAB I
PENDAHULUAN
RENCANA
MEMILIH PELATIH UNTUK KEGIATAN PRAMUKA.
Dalam perencanaan pendidikan
memerlukan beberapa konsep mengenai perubahan lingkungan pendidikan, kebutuhan
organisasi pendidikan akan perencanaan akibat perubahan lingkungan. Maka untuk
menyeimbangkan perubahan-perubahan yang terjadi dengan keadaan peserta didik
maka dibutuhkan media dan sumber belajar yang dapat menunjang kemampuan siswa
dalam menghadapi tantangan global di masa kini dan akan datang.
Terkait
pembangunan karakter, sejumlah hal yang harus diperhatikan, dikembangkan dan
diolah. Pramuka membangun akhak anak bangsa yang baik, berbudi pekerti,
berpikir positif, tangguh, percaya diri tetapi tidak takabur, disiplin,
inovatif dan rukun serta memiliki kesetiakawanan. Betapa pentingnya gerakan
pramuka, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Ada tiga pilar utama
menuju bangsa yang maju yang berkaitan langsung dengan gerakan pramuka adalah
membangun pradaban yang mulia. Salah satu hal yang penting dalam membangun
pradaban bangsa yang mulia adalah membangun karakter. Pembangunan karaketr itu
bisa dilakukan didalam gerakan pramuka dengan berjenis latihan dan keterampilan
yang dimiliki.
Sebagai organisasi sosial gerakan pramuka menitik beratkan pada pembinaan mental dan disiplin yang tinggi kepada para anggotanya. Pramuka terbukti mampu melahirkan generasi-generasi muda atau tunas-tunas bangsa yang tangguh dan bertanggung jawab. Olih karenanya gerakan pramuka harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan dikalangan anak dan kaum muda. Gerakan pramuka adalah mendidik anak dan kaum muda agar berwatak dan berkepribadian luhur serta memiliki jiwa bela negara yang andal. Pendidikan pramuka berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal. Untuk mencapai maksud tesebut dilaksanakan kegiatan kepramukaan melalui proses pendidikan yang menyenangkan dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Gerakan pramuka sangat baik dalam pembentukan ''human character building'' (pembentukan karakter manusia) yang terbukti mampu menciptakan insan yang mandiri dan bertanggung jawab. Untuk mewujudkan semuanya itu agar tiap-tiap jenjang pendidikan memasukkan pendidikan gerakan pramuka diantaranya bisa dimasukkan dalam pendidikan pengembangan diri, ekstrakurikuler atau yang sejenisnya. Dikatakan juga gerakan pramuka mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam Dasar Dharma Pramuka.
Tujuan Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai
penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan
nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya
potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
- Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
- Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
- Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
BAB II
KERANGKA TEORI
RENCANA
MEMILIH PELATIH UNTUK KEGIATAN PRAMUKA.
A.
Pengertian perencanaan perbaikan alat/sumber belajar yang rusak
Pengertian perencanaan, dan
pengertian perencanaan pendidikan. Ada beragam pengertian perencanaan
yang telah dikemukakan oleh para ahli, antara lain menurut: (1) Bintoro
Tjokroaminoto, perencanaan adalah ‘proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu; (2)
Prajudi Atmosudirdjo, perencanaan adalah ‘perhitungan dan penentuan tentang
sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang
melakukan, bilamana, dimana dan bagaimana cara melakukannya.
Menurut Albert Waterston (1975) bahwa perencanaan merupakan suatu bentuk
investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan
yang didasarkan kepad pertimbangan ekonomi dan biaya keuntungan social.
B. Tujuan Observasi perencanaan perbaikan alat/sumber belajar yang rusak
Tujuan Observasi perencanaan perbaikan
alat/ sumber belajar yang rusak adalah sebagai
berikut:
1.
Sebgai upaya menstandarkan alat/
sumber belajar bagi siswa untuk dapat memahami materi ajar lebih mendalam
2.
Sebagai bahan acuan untuk menambah
wawasan terhadap pentingnya alat/ media belajar
3.
Sebagai tugas akhir pada mata kuliah
perencanaan pendidikan
C. Manfaat Observasi perencanaan perbaikan alat/sumber belajar yang rusak
Manfaat Observasi perencanaan perbaikan alat/ sumber belajar yang rusak. Ini adalah sebagai upaya penambah wawasan dari segi aspek
sarana dan prasarana dalam pendidikan, sehingga nantinya pelaksanaan
pembelajaran disekolah menjadi efektif dan efisien. Artinya disini juga sebgai
upaya untuk melihat langsung keadaan dilapangan yang terkadang apa yang
tertulis didata tidak sesuai dengan dilapangan.
D. Proses atau tahapan penyusunan
perencanaan perbaikan
alat/sumber belajar yang rusak
Proses atau tahapan penyusunan perencanaan perbaikan alat/ sumber belajar yang rusak, ada beberapa tahapan yang semestinya dilalui dalam
penyusunan perencanaan pendidikan, antara lain:
- Tahap need assessment, yaitu melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan atau taksiran yang diperlukan dalam proses pembangunan atau pelayanan pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Kajian awal ini harus cermat, karena fungsi kajian akan memberikan masukan tentang: (a) pencapaian program sebelumnya; (b) sumber daya apa yang tersedia, dan (c) apa yang akan dilakukan dan bagaimana tantangan ke depan yang akan dihadapi.
- Tahap formulation of goals and objective, yaitu perumusan tujuan dan sasaran perencanaan yang hendak dicapai. Perumusan tujuan perencanaan pendidikan harus berdasarkan pada visi, misi dan hasil kajian awal tentang beragam kebutuhan atau taksiran (assessment) layanan pendidikan yang diperlukan.
- Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas kebijakan apa yang akan dilaksanakan dalam layanan pendidikan. Rumusan prioritas kebijakan ini harus dijabarkan kedalam strategi dasar layanan pendidikan yang jelas, agar memudahkan dalam pencapaian tujuan.
- Tahap program and project formulation, yaitu rumusan program dan proyek pelaksanaan kegiatan operasional perencanaan pendidikan, menyangkut layanan pedidikan pada aspek akademik dan non akademik.
- Tahap feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam sumber daya (sumber daya internal/ eksternal; atau sumber daya manusia/ material). Apabila perencanaan disusun berdasarkan sumber daya yang tersedia secara cermat dan akurat, akan menghasilkan tingkat kelayakan rencana pendidikan yang baik.
- Tahap plan implementation, yaitu tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh: (a) kualitas sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru, komite sekolah, karyawan, dan siswa); (b) iklim atau pola kerjasama antar unsur dalam satuan pendidikan sebagai suatu tim kerja (team work) yang handal; dan (c) kontrol atau pengawasan dan pengendalian kegiatan selama proses pelaksanaan atau implementasi program layanan pendidikan.
- Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai (mengevaluasi) tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan pendidikan, sebagai feedback (masukan atau umpan balik), selanjutnya dilakukan revisi program untuk rencana layanan pendidikan berikutnya yang lebih baik.
BAB III
METODE
PENELITIAN/ OBSERVASI
RENCANA
MEMILIH PELATIH UNTUK KEGIATAN PRAMUKA.
Dalam pelaksaan observasi
di Taman
Muda (SD) Perguruan Taman Siswa Cabang Diski yang
dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2011 (surat keterangan dari pihak sekolah
terlampir) untuk memenuhi tugas akhir
pada mata kuliah perencanaan pendidikan ini ialah dengan menggunakan metode:
-
Observasi
Yaitu melihat langsung keadaan yang sebenarnya tentang apa
dan bagaimana keadaan di sekolah tersebut, terkhusus yang menyinggung
permasalahan alat dan sumber belajar yang masuk dalam kategori rencana tahunan
sekolah.
-
Wawancara
Yaitu mendengarkan langsung dari pihak terkait yang dianggap
ahli dalam bidang yang menjadi masalah dalam utama dalam observasi ini.
-
Dokumentasi
Melihat hasil observasi dalam bentuk foto sehingga dapat
menjadi bahan acuan dalam diskusi yang dilaksanakan (bila ada), sehingga tidak
hanya berbicara secara data dan teori akan tetapi juga ada buktikonkrit tentang
keadaan sekolah tersebut. (terlampir)
BAB
IV
TEMUAN
DISKUSI/ PEMBAHASAN
RENCANA
MEMILIH PELATIH UNTUK KEGIATAN PRAMUKA.
A. Deskripsi Hasil Perencanaan
Dalam perencanaan
perbaikan alat/ media pembelajaran yang rusak memerlukan beberapa konsep
mengenai perubahan lingkungan pendidikan, kebutuhan organisasi pendidikan akan
perencanaan akibat perubahan lingkungan, ciri-ciri sistem yang akan dipakai
dalam perencanaan, dan beberapa teori perencanaan. Berikut ini adalah salah
satu arsip sekolah yang saya terima selama observasi, yaitu Rencana Kerja
Tahunan Sekolah/ Program Kerja Sekolah, ini hanya potongannya mengingat batasan
halaman yang diberikan dalam penyelesaian tugas ini.
Program
Kerja Sekolah/ Rencana Kerja Tahunan Sekolah
Alternatif Pemecahan
|
Program
|
Penanggung Jawab
|
Sasaran
|
Indikator
|
Kegiatan
|
Memberikan
beasiswa
|
Kesiswaan
|
-
kepala sekolah
-
komite
|
20 orang
anak memperoleh beasiswa
|
20 orang anak
telah memperoleh beasiswa
|
a. Bantuan kepada siswa yang secara ekonomi
kurang mampu sebanyak 10 orang
b.
Bantuan kepada siswa yang memiliki kecerdasan, bakat dan prestasi yang
baik sebanyak 10 siswa
|
Menggali minat siswa dengan mengadakan perlombaan akademik
antar kelas.
|
Kesiswaan
|
-
PKS III
kesiswaan
|
Mengadakan
perlombaan dalam bidang akademik
|
Telah
terlaksananya perlombaan dalam bidang akademik
|
a. Perlombaan cerdas cermat seluruh bidang
studi antar tingkat kelas
b. Perlombaan Olimpiade MIPA antar tingkat
kelas
c.
Perlombaan Olimpiade MIPA antar sekolah sekotamadya
|
Menyampaikan
materi pelajaran dengan metode yang bervariasi.
|
Kurikulum
|
-
wakil kepsek
-
PKS I kurikulum
-
Guru mata
pelajaran
|
Setiap guru
mata pelajaran menyampikan materi dengan metode yang bervariasi
|
Setiap guru
mata pelajaran telah menyampikan materi dengan metode yang bervariasi
|
a.
workshop medode
pembelajaran yang PAKEM.
b. MGMP
pembelajran yang PAKEM setiap minggu.
|
Memilih
pelatih untuk kegiatan pramuka.
|
Kurikulum
|
-
PKS III
kesiswaan
-
Guru olahraga
|
Penugasan 2
orang guru pembina/pendamping kegiatan ekstrakulikuler dalam bidang pramuka
|
2 orang
guru bertugas membina kegiatan pramuka
|
a.
pelatihan 2 guru
pembina/pendamping pramuka
b. penugasan 2
guru sebagai pembina pramuka.
|
Adanya catatan khusus guru tentang perkembangan siswa.
|
Kurikulum
|
-
kepala sekolah
-
PKS I kurikulum
-
Guru mata
pelajaran
|
Guru
membuat catatan khusus tentang perkembangan siswa setiap tahun
|
Guru telah
membuat catatan khusus tentang perkembangan siswa setiap tahunnya
|
a.
penyediaan buku
catatan khusus ( anekdod ) tentang perkembangan siswa setiap semester
b.
workshop tentang
catatan khusus ( anekdod ) tentang perkembangan siswa
|
Setiap perencanaan pada umumnya
memiliki satu tujuan perencanaan yang mencakup langkah keseluruhan perencanaan,
mulai perencanaan strategi sampai keperencanaan operasional. Dengan demikian
proses perencanaan melalui tahap-tahap seperti:
1. Menentukan kebutuhan dasar antisipasi terhadap
perubahan lingkungan atau masalah yang muncul.
2. Melakukan forecasting, menentukan program,
tujuan, misi perencanaan.
3. Menspesifikasi tujuan.
4. Menentukan standar performan.
5. Menentukan alat/metode/alternatif pemecahan
6. Melakukan implementasi dan menilai
7. Mengadakan review.
Karena itu perencanaan
perbaiakan alat/ sumber belajar yang rusak memerlukan akuntabilitas dan kontrol
agar sesuai dengan lapangan kerja dalam perencanaan pendidikan, sehubungan
dengan usaha menciptakan iklim organisasi pendidikan yang hangat. Dalam hal ini
diperlukan kerjasama seluruh warga sekolah dan masyrakat. Sebab kegiatan
perencanaan pendidikan pada umumnya tidak pernah bisa dilepaskan dari
masyarakat, terutama pada masyarakat yang ada di sekitarnya.
B. Analisis
Perencanaan Memilih Pelatih untuk Kegiatan Pramuka
Implementasi
perencanaan dalam rangka perbaikan alat/ sumber belajar yang rusak tentunya
dengan melakukan rehabilitasi terhadap tempat, benda atau apapun yang ada
kaitannya dengan alat/ sumber belajar yang rusak sehingga nantinya menjadi layak
pakai dan tea guna. Demikian pula dengan indikator lain seperti kualifikasi
guru layak mengajar yang masih rendah. Berapa persen kelayakan mengajar guru
yang semestinya mendukung mutu pendidikan, sehingga dapat disususn suatu
rencana dalam bentuk kegiatan pokok pendukung untuk mencapai target itu yaitu
dengan merencanakan jumlah guru bidang studi yang akan ditatar, jumlah guru
yang akan ditingkatkan pendiddikannya, jumlah guru yang dapat disesuaikan
antara jurusan ijazah dengan bidang studi yang diajarkan.
C. Analisis Relevansi
Perencanaan Memilih Pelatih untuk Kegiatan Pramuka dengan Sistem Pendidikan di
Sekolah
Dalam Seminar Nasional kerjasama Program Pascasarjana
Ketahanan Nasional Universitas Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahrga RI (3/6)
lalu, tema diatas menjadi topik pembahasan. Gerakan pramuka perlu
digalakkan kembali dan diperkuat secara kelembagaan. Sesuai ketentuan UU Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan kepramukaan
termasuk dalam jalur pendidikan nonformal. Gerakan Pramuka lahir berdasarkan
Keppres No 238 tahun 1961. Secara institusi, sebenarnya dilihat dari jumlah
peserta didik sebanyak 16.374.299 (2008), gerakan kepanduan ini dianggap
sebagai yang terbesar di dunia. Jumlah satuan pendidikan (gugus depan), 275.048
dan jumlah pendidik sebanyak 536.908 orang.
Tujuan
revitalisasi pramuka adalah memperkuat organisasi Gerakan Pramuka sebagai
satu-satunya badan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
Selain itu, untuk meningkatkan fungsi gerakan yakni dalam penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan. Dalam lingkup program ini, yang perlu dilakukan adalah
mengoptimalkan fungsi penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di gugus depan dan
satuan karya (saka). Dalam aspek ini, yang perlu dilakukan adalah penyempurnaan
terhadap lima unsur yang terkait pendidikan, yaitu aspek materi, metoda,
peserta didik, pendidik serta sarana dan prasarana.
BAB
V
PENUTUP
RENCANA
MEMILIH PELATIH UNTUK KEGIATAN PRAMUKA.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa sistem komunikasi perencanaan
dalam bidang pendidikan itu sangat
penting, Karena
lingkungan lembaga pendidikan selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman,
maka diperlukan komunikasi dalam hal sistem perencanaan pendidikan yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan, penyusunan perencanaan, pengawasan,
evaluasi, serta perumusan kebijakan yang sangat memerlukan komunikasi sebagai
bahan pendukung pada perencanaan pendidikan. Dalam hal ini diperlukan suatu
sistem pendekatan yaitu perencanaan pendidikan partisipatori.
Karena itu perencanaan
pendidikan memerlukan akuntabilitas dan kontrol agar sesuai dengan lapangan
kerja dalam perencanaan pendidikan, sehubungan dengan usaha menciptakan iklim
organisasi pendidikan yang hangat. Dalam hal ini diperlukan kerjasama dengan
masyarakat. Sebab kegiatan perencanaan pendidikan pada umumnya tidak pernah
bisa dilepaskan dari masyarakat, terutama pada masyarakat yang ada di
sekitarnya.
Itu sebabnya mengapa perlu
komunikasi dengan masyarakat, semua itu ada hubungannya di mana saling memberi,
saling mendukung, dan saling menguntungkan antara lembaga pendidikan dengan
masyarakat. Karena masyarakat turut bertanggungjawab terhadap kemajuan dan
kelancaran proses pendidikan dalam lembaga pendidikan. Karena masyarakat sudah
menjadi bagian kegiatan yang penting dalam mengendalikan roda perjalanan
organisasi pendidikan. Sehingga masalah yang muncul baik dari lembaga sendiri
maupun di masyarakat dapat diselesaikan dengan mudah dan lebih tuntas.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
undang-undang no 12 tahun 2010
tentang gerakan pramuka
undang-undang no 20 tahun 2003
tentang system pendidikan nasional
Udin Syaefudin Sa'ud, Abin Syamsuddin Makmun, perencanaan pendidikan,2005. Rosda Karya. Bandung.
salam sukses, angin timur
director of change
Mulia Raja Lubis (edan.raja@yahoo.com/ angin.raja20@yahoo.com)
director of change
Mulia Raja Lubis (edan.raja@yahoo.com/ angin.raja20@yahoo.com)
semoga bermanfaat buat semuanya.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
menggapai asa dalam kesempatan dan kemauan
mentukan pilihan yg ada dengan bijak dan makna
karena pilihan adalah awal dari perjalanan panjang